Total Tayangan Halaman

Minggu, 02 Oktober 2011

Menjadi Orang Paling Bahagia (Sebuah Nasihat)


Oleh: Yanti Kamiarsih
Kebahagiaan dan rasa nyaman merupakan salah satu dari banyak keadaan yang diinginkan setiap orang. Hidup tanpa beban, hati selalu senang, banyak teman, diidam-idamkan tercapai apa yang menjadi hajat, menjadi yang dikagumi, disayangi, dicintai, dinantikan kehadirannya, dan lain sebagainya. Keadaan semacam ini merupakan keadaan yang lumrah dan wajar bilamana diinginkan setiap orang. Ya, karena memang fitrahnya tidak ada yang menginginkan penderitaan, kesedian dan sinonim lain dari  kata-kata tersebut.  Akan tetapi perlu direnungkan kembali bahwa hakikat hidup adalah perjalanan yang mengantarkan pada suatu tujuan, di mana dalam menuju suatu tujuan tersebut tidak hanya dihadapkan dengan jalan yang hanya lurus dan teratur melainkan kita akan menemui jalan yang bercabang beserta tikungan-tikungan tajam nan terjal, bahkan pula akan ada rambu-rambu dan simbol-simbol lalu lintas yang harus dipatuhi oleh si pengguna jalan. Dan kita harus siap dengan keadaan tersebut beserta konsekwensi yang harus ditanggung. Akan muncul masalah bilamana si pengguna jalan tidak mematuhi peraturan-peraturan tersebut. Misal yang sering terjadi adalah adanya kecelakaan dan akibatnya tidak hanya dirasakan oleh yang bersalah tetapi akan ada korban lain tidak bersalah juga merasakan kerugian akibat kesalahan tersebut.  Tema kita kali ini adalah bukan membahas masalah jalan dan pengguna jalan, ini hanyalah sekilas perumpamaan saja. Bukan itu, akan tetapi mengulas hal-hal yang harus kita tanamkan dalam diri kita agar setidaknya kita bisa mensyukuri nikmatnya hidup. Menjadi orang paling bahagia?? Barangkali hal ini cukup menarik untuk dijadikan bahasan agar kita bisa bersyukur dalam  mengarungi kehidupan yang sedang berjalan ini. Jujur, saya ada niat menulis seperti karena saya ingin membagi ilmu yang telah saya dapat di perkuliahan beberapa hari yang lalu. Teringat akan sabda Rasulullah “sampaikan ilmu walau satu ayat” dan saya akan berusaha menyampaikan apa  yang sudah saya dapatkan.
Dalam perkuliahan tersebut disampaikan tentang menjadi manusia paling bahagia yang dalam bahasa Arabnya adalah حتي تكون اسعد الناس. Banyak nasihat yang telah disampaikan agar kita menjadi orang paling bahagia. Nasihat pertama adalah “lihatlah di bawahmu orang yang lebih rendah daripada wajahnya, pekerjaan, keluarga, penampilan, harta, rumah, maka kamu akan mengetahui bahwa posisi kamu berada di atas ribuan orang”. Apa yang ada difikiran Anda? Pernahkan kita memikirkan hal ini? Barangkali yang sering kita lakukan adalah kebalikan dari nasihat tersebut yaitu melihat segala sesuatu yang berada di atas kita. Pengecualian yang boleh kita lihat diatas kita adalah orang yang lebih tinggi ilmunya di banding kita, bukan dari segi hartanya, pekerjaannya, nasab keluarganya, karena kalau kita melakukan hal itu pasti kita merasa sebagai orang paling menderita karena banyak orang yang posisinya lebih tinggi di banding kita dan pada akhirnya yang terjadi adalah rasa sedih, menganggap sang pencipta tidak berlaku adil pada kita, sehingga kita menjadi orang yang kurang bersyukur. Nasihat kedua adalah “menyendirilah sesaat, apa yang difikirkan selama ini, evaluasi diri, merenungkan masa depan, fikirkan tentang kehidupan akhirat”. Nah, kita sadar bahwa manusia tempatnya salah dan lupa. Bukan manusia kalau tidak salah dan tidak lupa. Maka luangkan waktu untuk mengevaluasi diri setelah seharian beraktivitas dengan keluarga, teman, parter kerja dan lain sebagainya dan tanyakan pada diri apa saja manfaat yang sudah diberikan dan juga perbuatan merugikan apa yang kita lakukan. Banyak mana antara manfaat dan kerugian yang kita lakukan. Renungkan dan perbaiki kekurangan yang ada pada diri kita, niscaya ketika kita meminimallkan kekurangan dan menambah manfaat bagi orang lain, kita akan menjadi seseorang yang disukai di lingkungan kita bergaul. Nasihat lain yang membuat kita menjadi orang paling bahagia adalah “usahakanlah mencari rizki yang halal, berhati-hatilah terhadap yang haram, jauhi memita orang, berdaganglah, berhematlah dalam hal pengeluaran” karena memang pasti ada hikmahnya, Islampun sudah mengajarkan untuk memulai segalanya dengan bibit yang ma’ruf (baik) maka buah yang dihasilkan dari bibit yang baik tersebut juga akan baik bahkan terasa manis dirasakan, “janganlah mudah marah, karena marah dapat merusak hubungan, merusak akhlak, dan dapat memutuskan silaturrahim”. Faktanya penilaian secara sadar tidak ada yang suka dengan orang yang berperangai masam, mudah marah, tidak sabaran, suka bertengkar dan sifat buruk lainnya, maka dengan menghilangkan sift-sifat tidak mengesankan tersebut akan menjadikan kita nyaman dan disenangi banyak orang, “sesekali bepergianlah untuk memperbarui fikiran menjadi segar, hilangkan perasaan jenuh yang melelahkan”, “buatlah jadwal kegiatan sehingga kamu tidak lupa akan aktifitas dan janji-janjimu sehingga peluang yang ada tidak hilang karena kelupaanmu”, “ucapkan salam bilamana bertemu dengan seseorang, sambut mereka dengan senyum, tunjukkan pada mereka perhatian agar kamu dicintai, dekat dihati mereka”, “janganlah menunda-nunda pekerjaan yang sanggup kamu lakukan saat itu juga, karena menunda-nunda adalah pekerjaan syetan”.
Nah, dari beberapa nasihat ini akan bisa membuat kita menjadi orang paling bahagia kalau kita mau dan berniat untuk mengamalkannya. Ingat, segala sesuatu ada proses untuk tercapainya sesuatu. Orang Jawa biasa mengatakan “alon-alon asal kelakon”, setidaknya moto hidup orang Jawa masih relevan diamalkan dalam mengamalkan nasihat-nasihat menjadi orang paling bahagia ini, memperbaiki diri dari kesalahan yang sudah kita perbuat dan hadapi masa depan dengan hati bungah sehingga tersirat kesan hidup ini benar indah.
Sebenarnya masih banyak lagi nasihat yang belum di sampaikan dalam tulisan ini karena belum semua nasihat didapatkan oleh penulis dan juga keterbatasan penulis dalam menyampaikan. Semoga setelah membaca tulisan ini hati kita tergugah untuk mengamalkannya. Menjadi orang paling bahagia yang mampu mengantarkan kita padakebahagiaan di dunia dan di akhirat. Amin yaa rabbal ‘alamin. Wassalam ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar